Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, Maka bertakwalah kepada Allah Hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan." (Al Maidah:100)

Tuesday, September 13, 2011

REDHAKAH KITA DENGAN TAKDIRNYA........

Seketika kuberasa mengantuk tatkala mengadap skrin laptop menghabiskan kerja, aku capai buku kecil SMS daripada Rasulullah......dalam bab "Saya Mahu Kahwin Online Dengan Allah swt" aku amat tertarik dengan amalan Istikharah yang digalakkan oleh Rasulullah saw lalu diperkuatkan lagi dengan hadisnya yang antaranya bermaksud:

"Antara kebahagiaan anak-anak cucu Adam adalah redha terhadap apa yang ditetapkan oleh Allah kepadanya. Sedang kesengsaraan anak cucu Adam adalah jika dia meninggalkan istikharah kepada Allah. Dan kenestapaan anak cucu Adam adalah manakala dia benci terhadap apa yang telah Allah tetapkan baginya"
(Hadis riwayat Tarmizi dan Ahmad)

Dari pemahaman terus maksud hadis ini amat mudah, Allah mempunyai perancanganNya sendiri kepada setiap setiap makhluk ciptaanNya. Sesuatu yang berlaku pasti akan ada sebab dan akibatnya dan takdir seseorang sama ada baik atau buruk juga tentu mempunyai hikmah yang tersembunyi, mungkin hanya Allah saja yang tahu. Sebagai hambaNya kita berkewajipan menerima tiap yang berlaku seadanya dengan redha dan lakukanlah Istikharah dalam memilih jalan penyelesaian terbaik untuk kita.
Lalu teringat aku pada satu artikel mengenai tips membalas dendam terhadap bekas kekasih yang pernah kubaca suatu ketika dulu.......di sini kukongsikan petikan teks tersebut buat renungan teman-teman, semoga ada iktibar dan manfaat buat semua yang pernah terfikir untuk membalas dendam terhadap orang yang pernah menyayangi dan mengasihinya......(maaf petikan ini dalam bahasa Indonesia, sila rujuk  maksud sebenar perkataan tertentu ke dalam Bahasa Melayu)

Saya tahu ada begitu banyak hal yang mengganjal di hati Anda. Perasaan sedih, kangen, dan kehilangan yang Anda rasakan kemarin, mungkin sekarang telah berubah bentuk menjadi perasaan kesal, marah, dan bahkan keinginan untuk membalas dendam.
Saya tidak akan menyalahkan Anda karena memiliki perasaan-perasaan negatif tersebut. Karena itu adalah hal yang sangat wajar sekali.
Apabila ada seseorang atau sesuatu yang membuat Anda merasa sakit, reaksi otomatis yang keluar dari diri kita adalah perasaan marah dan keinginan untuk membalas. Sama seperti ketika kaki Anda terantuk meja dan Anda merasakan nyeri yang luar biasa, maka biasanya reaksi Anda adalah mengumpat dan menendang meja tersebut dengan penuh kemarahan.
Tindakan menendang meja ketika kaki Anda terantuk adalah perbuatan bodoh yang tidak masuk akal. Karena bukan saja meja tersebut bisa rusak karena Anda tendang, tapi kaki Anda pun dapat terluka dan sakit lebih dari yang seharusnya. Menendang meja jelas tidak akan menyembuhkan kaki Anda.
Sama seperti membalas dendam pada mantan kekasih yang telah menyakiti Anda. Itu sama sekali tidak akan menyembuhkan Anda.
Malahan itu akan membuat Anda semakin sakit…
Ketika Anda putus cinta dan patah hati, Anda telah mengalami kerugian emosional. Istilahnya, Anda mengalami defisit emosi. Itu sebabnya Anda merasa malas untuk melakukan apapun juga, dan sama sekali tidak tertarik untuk berhubungan dengan siapapun juga. Emosi Anda telah terkuras habis.
Dan memikirkan balas dendam, atau bahkan sampai benar-benar melakukan balas dendam dengan berbagai cara, seperti membuatnya cemburu, mengadukannya pada orang tuanya, dsb, jelas membutuhkan modal emosi yang sangat besar. Setelah Anda mengalami defisit dan kerugian, apakah Anda yakin masih ingin terus menghambur-hamburkan emosi Anda? Emosi Anda SUDAH PASTI akan mengalami kerugian yang lebih besar.
Itu akan berakibat fatal pada kestabilan diri Anda.
Bila dianalogikan dalam istilah dunia bisnis, Anda mengalami kerugian investasi namun Anda masih tidak puas dan menerima, malahan Anda mencoba terus berinvestasi dengan meminjam uang dari rentenir dengan bunga yang besar. Akibatnya hutang Anda akan bertumpuk dan Anda akan semakin merasa tidak berdaya.
Jangan lakukan hal itu sobat..
Ketika Anda memikirkan untuk membalas dendam, itu berarti Anda sedang memikirkan dia. Itu artinya Anda tidak bisa melupakannya. Berarti dia memiliki kendali penuh atas diri Anda. Itu tanda bahwa fokus hidup Anda adalah dirinya. Itu juga adalah tanda bahwa Anda tidak bisa menerima kenyataan.
Padahal Anda tahu bahwa untuk melupakannya dan menyembuhkan diri Anda, untuk bangkit berdiri dan meraih kebahagiaan kembali, hal pertama yang harus dilakukan adalah MENERIMA KENYATAAN.
Ketika Anda memikirkan untuk membalas dendam, itu tandanya Anda sudah menjadi serupa dengan sosok yang dirinya yang telah menyakiti Anda. Coba pikirkan baik-baik paradoks berikut ini: Anda benci akan tindakan dia yang telah menyakiti Anda, namun Anda ingin melakukan hal yang sama pada dirinya. Itu adalah suatu pemikiran yang tidak logis dan kekanakan. Itu bukti bahwa otak Anda sedang tidak beres.
Setelah menyadari hal itu, saya berharap Anda dapat kembali mengingat peraturan no. 1 dalam menghadapi patah hati: STOP BERPIKIR DENGAN OTAK ANDA SENDIRI.
Otak Anda sedang mencoba mencari cara untuk mengembalikan keseimbangan hidup Anda. Untuk memulihkan diri Anda yang terluka, dengan berbagai cara… meskipun itu salah.
Karenanya, setelah melakukan balas dendam pun, saya jamin, Anda pun tidak akan puas. Karena bukan itu yang sebenarnya Anda inginkan. Karena di dalam lubuk hati, Anda adalah seorang yang hangat, dan penuh kasih sayang yang tidak akan pernah dengan sengaja menyakiti orang lain. Itu adalah salah satu alasan mengapa mantan kekasih Anda jatuh hati pada Anda.
Ketika Anda melawan hati Anda sendiri, maka nurani Anda akan terus menghantui Anda dengan perasaan bersalah. Anda merusak diri Anda sendiri dan menimbulkan lebih banyak permasalahan dan penderitaan dari yang seharusnya Anda alami.
Kasihanilah diri Anda… diri Anda sudah cukup menderita dan sakit, jangan Anda tambah lagi.
Apabila orang tua atau kerabat Anda sakit keras, apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan memperparah keadaan dengan memarahinya atau memukulinya? Tentu tidak, bukan? Anda akan memanjakannya, merawatnya dengan penuh kasih sayang. Saat ini hati Anda sedang sakit. Jadi manjakanlah ia, dan rawatlah dengan penuh kasih sayang.
Bukankah hati Anda adalah hal yang paling berharga bagi diri Anda?
Apabila Anda tetap ingin membalas dendam, maka saya akan beritahu cara yang lebih positif: fokuskan sisa emosi dan energi Anda untuk diri Anda sendiri. Perbaiki dan tingkatkan penampilan Anda, makan yang baik dan olahraga yang teratur, bila perlu Anda dapat pergi ke gym dan membentuk tubuh Anda menjadi lebih seksi. Lakukan segala hal yang dapat membuat Anda bahagia.
Apabila suatu saat mantan kekasih Anda bertemu dan melihat Anda, maka ia akan tercengang dan kaget melihat Anda yang jauh lebih menarik dibanding sebelumnya, melihat wajah Anda yang berseri-seri, dan melihat betapa bahagia diri Anda tanpa dia. Itu akan menggoyangkan emosi dan psikologisnya. Dia akan merasa menyesal telah meninggalkan seseorang yang hebat seperti Anda dan dia jelas akan berpikir: Apakah kehilangan dirinya sama sekali tidak berpengaruh apa-apa pada Anda? Apakah itu berarti Anda tidak pernah benar-benar mencintainya?
Percaya saya, Anda akan merasa sangat puas ketika saat itu tiba.
Living a happy life is the best revenge!
Tapi ingat, lakukan semua itu hanya untuk diri Anda sendiri. Apabila Anda melakukan itu dengan motivasi balas dendam maka semuanya sia-sia saja. Karena itu berarti sama saja Anda masih belum bisa melupakannya. Berarti Anda harus kembali lagi membaca artikel ini dari paragraf pertama!
sumber : putuscinta.com

No comments:

Post a Comment